Hardisk IDE dan SATA

Kebanyakan komputer saat ini menggunakan hardisk SATA. Pentium IV dan komputer sebelumnya menggunakan hardisk standar IDE. Bagaimana cara menggabungkan hardisk SATA dan IDE ? 
Ada tiga pertanyaan dasar tentang hardisk SATA dan IDE :

  • Bagaimana cara agar bisa menghubungkan hardisk IDE lama ke motherboard yang saat ini hanya memiliki soket SATA? 
  • Bagaimana cara agar bisa menghubungkan hardisk SATA ke motherboard lama yang hanya memiliki soket IDE ? 
  • Bagaimana cara terbaik menggabungkan  hardisk IDE dan SATA dalam satu sistem ? 

Berikut ini akan diulas secara singkat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dari sudut pandang praktis bagi user yang menggunakan komputer desktop. Dalam hal ini, rincian teknis yang tidak perlu tidak disebutkan. 

Apa itu IDE?
Hard disk telah melewati evolusi panjang dalam konektivitas dan transfer data standar. Spesifikasi drive antarmuka standar dari tahun 1980-an disebut IDE (Integrated Drive Electronics). Sekarang biasanya disebut PATA (Paralel ATA). IDE termasuk sub-standar dengan nama-nama seperti EIDE, ATAPI, ATA, ATA-1, ATA-2, UDMA, ATA-4, ATA-133, dan banyak lagi. Sub-standar ini mewakili peningkatan berkelanjutan dalam kecepatan transfer data dan reliability.

Sepanjang evolusi ini, konektor fisik IDE ini tetap sama. Jadi hardisk jadul 386 dari tahun 1988 bisa diterapkan ke Pentium 4 dari tahun 2005,  berjalan dengan baik dan tidak ada masalah. Standar IDE diterapkan di ribuan hardisk dan produsen motherboard yang berbeda

Pada gambar berikut adalah konektor soket IDE penampakannya pada tampilan motherboard, bersama dengan pita kabel data yang dipasang dari soket motherboard ke bagian belakang setiap hardisk IDE :
 
  Gambar power & data IDE

Gambar ketiga menunjukkan  power plug hardisk IDE, konektor Molex 4-pin. Berwarna putih dan memiliki konektor female yang masuk ke dalam konektor 4-pin  male pada bagian belakang hardisk. Gambar terakhir menunjukkan bagian belakang sebuah hardisk IDE.

Catatan untuk jumperPada pita kabel data IDE, dapat dihubungkan satu atau dua hardisk IDE. Untuk itu, jumper harus diatur untuk menunjukkan apakah pada pita kabel data IDE yang sama terdapat satu atau dua hardisk, dan termasuk juga urutan penggunaan hardisk tersebut. (Menghubungkan hardisk SATA lebih sederhana karena mereka menghilangkan jumper.)


Dan apa itu SATA? 
SATA menjadi populer bersamaan dengan pengenalan komputer dual core enam atau tujuh tahun yang lalu. SATA adalah singkatan dari Serial Advanced Technology Attachment. Ketika keluar standar IDE secara retrospektif berganti nama PATA atau Paralel ATA untuk membedakan mereka dari SATA atau Serial ATA.

Keunggulan SATA atas spesifikasi PATA jadul adalah transfer data yang lebih cepat, efisiensi yang lebih tinggi, hot plugging, lebar kabel berkurang, dan aliran udara internal yang lebih baik. Seperti PATA, spesifikasi SATA telah berevolusi dengan cepat untuk meningkatkan transfer data. Konektor fisik SATA untuk komputer konsumen tetap sama sepanjang evolusi ini. Gambar-gambar ini menunjukkan soket kabel data SATA pada motherboard, yang berwarna merah adalah kabel data SATA dan colokan ujungnya, dan yang hitam adalah kabel power plug SATA.


Gambar power dan data SATA
Gambar keempat menunjukkan bagian belakang sebuah hardisk SATA. Kabel data merah SATA terpasang untuk menyambung ke socket SATA pada motherboard  untuk mendukung transfer data. Dan di kanannya adalah konektor power plug SATA. Colokan power plug SATA biasanya plastik berwarna hitam untuk membedakan mereka dari plastik konektor power berwarna putih model Molex yang digunakan pada hardisk IDE / PATA yang lebih jadul.

   
Transisi Hardware
Langkah pertama dalam membuat PATA dan SATA bisa digunakan bersama-sama adalah dengan melihat hardisk yang dimiliki. Kebanyakan hardisk IDE menggunakan konektor pita data IDE dan konektor daya putih, sementara sebagian besar hardisk SATA menggunakan konektor kabel data SATA dan konektor daya hitam.


Namun, ada juga hardisk model transisi yang jarang sekali dijumpai. Satu di bawah ini memiliki konektor kabel data SATA dan dikombinasikan dengan kedua jenis konektor power. Label "A" adalah konektor power SATA, "C" adalah konektor power IDE, dan "B" adalah data SATA atau konektor "sinyal data".


Gambar Hardisk Transisi yang menggunakan dua pilihan power
Periksa motherboard Anda, juga. Kebanyakan motherboard hanya memiliki soket konektor data PATA atau SATA. Tapi ada juga motherboard transisi yang memiliki soket SATA dan PATA, satu atau dua soket. Motherboard dengan kedua pilihan PATA dan soket SATA tergantung pada firmware motherboard dan BIOS. Baca user manual bawaan paket mainboard untuk melihat bagaimana mainboard bekerja atau hanya untuk menguji konfigurasi yang diinginkan. Pastikan untuk mengikuti petunjuk tentang jumper pada hardisk IDE.

Banyak motherboard transisi mengelola hardisk PATA dan SATA bersama-sama tanpa ada masalah.
Tapi ada pengecualian. Kadang-kadang akan ditemui "keanehan" jika pada motherboard menggunakan konfigurasi hardisk dengan default setup bersifat bawaan pabrik atau produsen, atau tidak bisa boot dari satu drive tertentu. Periksa panel konfigurasi BIOS untuk melihat apakah pengaturan konfigurasi dapat diubah agar hardisk dapat terbaca dan dapat digunakan sesuai keinginan.

Motherboard dengan konektor SATA mulitple dan konektor PATA tunggal masih ada. Motherboard tersebut menggunakan soket SATA untuk hardisk, dan soket IDE tunggal untuk menghubungkan DVD / CD Drive (menggunakan standar optical drive IDE ATAPI). Dulu industri ini hanya sedikit yang beralih dari PATA ke SATA daripada industri hardisk tetapi sekarang sudah banyak dijumpai drive optik dengan interface SATA.

Jika Anda memiliki motherboard seperti ini, Anda dapat menggunakan plug ekstra pada pita kabel data IDE untuk menambahkan satu hardisk IDE ke sistem karena biasanya pada satu pita kabel data IDE memiliki dua konektor data. Atur jumper sehingga hardisk adalah yang pertama (master) atau drive primer dan DVD / CD adalah drive sekunder (slave). Ini adalah cara mudah untuk menambahkan hardisk IDE ke motherboard yang hanya terdapat satu soket IDE atau soket tunggal.

Jika motherboard memiliki lebih dari satu soket IDE, maka sebaiknya hardisk dan drive optik DVD/CD dipisah menggunakan kabel data masing-masing karena jika dicampur antara hardisk dan optik pada kabel IDE yang sama akan memperlambat akses data. 



Kompatibilitas Hardware
Jika drive Anda dan motherboard tidak memberikan kompatibilitas, ada berbagai macam produk perangkat keras di luar sana untuk memenuhi kebutuhan Anda. Anda bisa mencari konverter "IDE ke SATA". Sayangnya beberapa memiliki kontrol kualitas yang kurang baik bahkan buruk. Baca spesifikasi produk untuk memverifikasi fungsi, kompatibilitas, dan kualitas sebelum Anda membeli.


konverter plug-putih / konverter plug-hitam dapat memecahkan masalah kompatibilitas power plug Anda:

Plug Kompatibilitas

Salah satu teknik integrasi hardisk yaitu menggunakan port USB komputer untuk menghubungkan hardisk yang tidak kompatibel dengan soket yang ada di motherboard. Hardisk bisa SATA atau PATA (2,5 inchi atau 3,5 inchi), atau bisa juga jenis optical drive, seperti DVD SATA atau CD drive. Gambar ini menunjukkan contoh PATA dan SATA Converter Set : 
Gambar Set Konverter USB
Pemasangan alat seperti gambar diatas yaitu menggunakan port USB komputer sebagai interface untuk menghubungkan hardisk yang tidak kompatibel. Penggunaanya sangat mudah, tinggal pasang kabel data dan adaptor powernya. (Toolset tidak termasuk casing hardisk, jadi harus dibeli secara terpisah jika akan digunakan secara permanen.) Saya pernah menggunakan produk seperti ini untuk menyalin data dari hardisk lain.

Alternatif lain adalah jika berniat untuk memasang konverter dari IDE ke SATA atau sebaliknya secara permanen di dalam PC, maka bisa digunakan model konverter seperti gambar di bawah ini :



Gambar konverter IDE - SATA

Produk ini juga pernah saya gunakan di komputer jadul saya yang tidak memiliki soket SATA. Produk ini berupa sebuah konektor plastik hitam lebar yang dipasang ke bagian belakang hardisk IDE (jika tidak ada soket SATA di motherboard) atau ke soket IDE di motherboard (jika hardisknya SATA). Ada sebuah tombol di belakang konektor ini untuk mengatur apakah Anda akan dari IDE ke SATA, atau dari SATA ke IDE. Kemudian hubungkan ke konverter power plug khusus yang ada di power supply yang biasanya digunakan untuk power Floppy disk drive. Setelah itu tinggal setting BIOS agar hardisk dapat dibaca oleh system.
  
Untuk mempelajari lebih lanjut, silakan baca entri Wikipedia pada PATA, SATA, dan penyimpanan disk. Jika Anda memutuskan untuk membeli perangkat keras kompatibilitas (konverter), pastikan untuk membaca deskripsi produk dan review pengguna sebelum membeli.


Di kesempatan lain akan dibahas mengenai hardisk SSD yang memiliki perbedaan dan performa lebih bagus daripada IDE dan SATA.

Have a nice day...

Cara Self Test Printer Canon



Berikut adalah cara Self Test untuk beberapa tipe printer Canon



1.  Printer Canon seri 1000 (IP1200, IP1700, IP1880, IP 1980)
  • Nyalakan printer
  • Tekan tombol “Resume” 5x dengan cepat 

2.  Printer Canon IP2770 

  • Nyalakan Printer 
  • Siapkan kertas di printer 
  • Tekan dan tahan tombol “Resume” sampai lampu led power (warna hijau) berkedip 2x dan langsung lepaskan 
  • Printer akan mencetak sendiri

3.  Printer Canon MP258
     


  • Tekan tombol A 2 x dan
  • Tekan tombol B 1x

Cara Hapus Virus ShortCut

Virus komputer semakin menyebar dan bervariasi, diantaranya "virus shortcut". Virus ini menyebar ke komputer lain melalui berbagai media seperti flashdisk.

Berikut ini cara yang bisa Anda coba untuk membersihkan virus tersebut :
 
CARA PERTAMA
 
1. Buka command prompt dengan cara klik Start Menu > klik Run - ketik cmd

2. Pindah ke USB drive dengan mengetikkan huruf dimana flashdisk terkoneksi
    (contoh : jika flashdisk berada di drive G maka ketik G dan tekan Enter)

3. Hapus juga file autorun.inf dengan mengetikkan perintah : del autorun.inf


4. Ketik perintah berikut : del *.lnk

5. Kemudian ketik perintah berikut ini : attrib -h -r -s /s /d G:\*.*
catatan : jangan lupa untuk mengganti huruf USB drive dimana flashdisk Anda terkoneksi


6. Selesai. Buka Windows Explorer dan check flashdisk Anda. File dan folder akan muncul kembali

Cara ini akan lebih baik jika dilakukan pada saat komputer dalam keadaan Safe Mode



CARA KEDUA

Gunakan antivirus lokal seperti SMADAV atau Kaspersky virus removal

Berhati-hatilah jika menggunakan media flashdisk di komputer lain terutama yang tidak menggunakan antivirus.

Selamat mencoba. Jika kurang jelas jangan sungkan untuk bertanya.